Berawal dari sebuah hobi yang tidak pernah di salurkan lewat media, saya memberanikan untuk membuat alur cerita pendek yang saya simak dari beberapa narasumber yang sudah saya revisi menjadi alur cerita yang lumayan menarik untuk disimak.
14 Maret 2004, sebut saja Bunga , seorang wanita cantik yang polos dan pendiam. Bunga bersekolah di salah satu SMP Negeri di kota Karawang . Saat itu bunga sedang berjalan menuju pintu gerbang sekolah, karena jam pelajaran sudah selesai dan bergegas untuk pulang. Ketika bunga melewati beberapa kelas terlihat dari jauh beberapa orang sedang menanti dan mencoba memanggilnya.
14 Maret 2004, sebut saja Bunga , seorang wanita cantik yang polos dan pendiam. Bunga bersekolah di salah satu SMP Negeri di kota Karawang . Saat itu bunga sedang berjalan menuju pintu gerbang sekolah, karena jam pelajaran sudah selesai dan bergegas untuk pulang. Ketika bunga melewati beberapa kelas terlihat dari jauh beberapa orang sedang menanti dan mencoba memanggilnya.
Tepat di depan kelas 1A seseorang memanggil namanya :
"Bunga-bunga" teriak salah satu teman SMP nya dikelas 1A .
"Iyah, ada apa ya kamu memanggilku ?" kata Bunga.
Dan temannya pun menjawab : " Sini dulu Unga, ada seseorang yang ingin bicara denganmu !".
Tanpa berfikir panjang Bunga menghampiri dan masuk kedalam kelas 1A. Tidak disangka, semua penghuni kelas 1 A itu berkumpul untuk menyaksikan pengakuan dari salah satu temannya yang ingin menyatakan cinta pada Bunga.
Bunga pun terheran-heran melihat se isi kelas itu, dia berkata "Ada apa sih sebenarnya? kok pada ngumpul gini ?"
Tak lama seorang lelaki yang tadinya sedang duduk menanti bunga untuk menghampirinya ikut berdiri bersama teman-teman satu kelasnya. Sebut saja Andis.
"Aku Andis. Langsung saja ya Nga, maksud teman-teman aku manggil kamu kesini karena aku mau ngomong sesuatu ke kamu. " Ucap Andis sambil menatap mata Bunga sambil gugup.
"mau ngomong apa emangnya dis ?" jawab Bunga, dengan wajah yang masih kebingungan.
"Aku suka sama kamu Nga. Kamu mau gx jadi pacar aku ??" kata Andis.
Sekilas bunga terlihat kaget dan gugup menahan malu di depan semua orang. Tapi dengan polosnya bunga menjawab pertanyaan Andis . "Iyah aku mau." jawab bunga. Sorakan teman-teman pun ikut menyertai kebahagiaannya. Karena semenjak bunga masuk ke sekolah tsb, bunga sering memperhatikan cinta pertamanya itu.Tidak terduga lelaki yang Bunga sukai menyatakan cinta padanya. Sungguh suatu hal yang sangat indah dirasakan.
Karena masih ke kanak2an, dengan polosnya bunga langsung pergi keluar dan melanjutkan perjalanannya untuk pulang dengan meninggalkan senyuman manis untuk Andis.
Setelah beberapa hari, Bunga di ajak ngobrol oleh Andis dikelasnya dan ditemani teman-teman dekatnya. Selalu tidak lepas dengan kepolosan mereka. Bukan mengobrol, tapi mereka hanya duduk diam dan gugup disalah satu meja dan kursi kelas 1A. setelah lama menunggu, akhirnya Bunga memutuskan untuk pulang, dan sangat menyayangkan hal tsb tidak di manfaatkan sebaik mungkin.
Setiap hari bunga menelpon Andis menggunakan telepon umum yang ada di depan sekolah. Karena pada saat itu Bunga dan Andis belum mempunyai alat komunikasi pribadi. Sering kali yang menerima telepon bukan Andis, yaitu kaka perempuan atau kaka laki-lakinya. Semenjak kenaikan kelas 2 , hubungan mereka renggang, dikarenakan Bunga merasa di khianati oleh Andis. Bunga merasa sedih dan sakit hati, lelaki yang menjadi cinta pertamanya tega mengkhianatinya. Rasa cinta dan sayang, ia simpan di dalam hati. Sering kali ia menangis, merindukan dan merasa kehilangan Andis. Semenjak itu bunga jarang melihat Andis di sekolah karena beda jam masuk sekolah. (Bunga sekolah pagi, dan Andis Sekolah siang pukul 13.00 sampai sore).
Seiring berjalannya waktu, Bunga menemukan lelaki baru di hidupnya. Begitu juga dengan lelaki ini yang mengkhianatinya. Sesampai bunga menginjak kelas 3 SMP, ia berkenalan dengan seorang lelaki yang menurutnya cocok, mereka menjalani hubungan sampai bunga masuk kelas 1 SMA. Hubungan mreka pun berakhir. Dan selalu seperti itu setiap bunga menjalani sebuah hubungan, selalu di khianati.
Kini Bunga menginjak usia dewasa, menjadi Mahasiswi disalah satu Universitas kota Karawang. Kehidupannya berjalan normal dengan kekasihnya. Meskipun kekasihnya berkali-kali menghianati dan membohonginya, Bunga tetap sabar. Tetapi kesabaran Bunga di manfaatkan oleh kekasihnya, dengan cara tidak menghubungi bunga, entah lelaki itu berselingkuh, sibuk kuliah, atau sibuk dengan pekerjaannya.
Sering kali bunga teringat akan Andis, rasa sayang bunga tidak hilang termakan waktu, dan ia selalu merindukannya. Ketika Bunga merasa bosan dengan aktivitasnya sehari-hari, bunga membuka situs jejaring sosial miliknya, untuk mencari nama Andis. Setelah ia berusaha bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil, Bunga meminta Andis menjadi temannya di situs itu. Pada akhir bulan, sehari setelah bunga berulang tahun, Andis mengirim sesuatu pada situs milik bunga dan meminta bunga untuk menghubunginya.
Senang rasanya ketika Andis hadir lagi, meskipun sebatas teman. Mereka pun mulai komunikasi lewat hand phone, karena Bunga tau kalau Andis tidak tinggal di kota yang ditempati bunga . Mereka bernostalgia dengan berbagi cerita masalalu, dimana mereka menjalin hubungan yang singkat. Ketika bunga menceritakan tentang penghkianatan Andis, Andis pun menyangkalnya. Jika itu semua hanya kesalah pahaman. Andis berkata dengan lantang :
"Itu semua salah paham Nga. Aku gx pernah putusin kamu, aku gx khianatin kamu, 2 tahun aku nunggu kamu sampe kita menginjak kelas 3 SMP. Aku merasa kehilangan kamu saat kamu gx pernah telepon aku lagi. Aku banyak mencari informasi tentang kamu lewat teman-teman aku yang satu kelas dengan kamu, all hasil kamu udah punya cowok, dan aku gx mau merusak hubungan kalian. Jujur dari awal aku memang iseng nembak kamu , tapi lama-lama tumbuh rasa sayang, bahkan sampe sekarang masih ada rasa itu. Aku juga selama ini cari kamu, cari situs kamu di jejaring sosial, sampe aku putus asa, karena aku yakin jika kita ditakdirkan untuk bersama, kita pasti dipertemukan lagi."
Saat itu Bunga terdiam dan menitikan air mata, kini cinta pertama hadir lagi dihidupnya. Bunga menjawab perkataan Andis: "kamu gx bohong kan dis ? kamu beneran cari aku, kamu beneran masih sayang aku sampe sekarang ??? "
Andis : "Iyah aku masih sayang kamu, dan aku gx bohong. Gimana sama kamu, kamu masih sayang gx sama aku ?"
Bunga : "kalo rasa sayang aku sudah hilang, mana mungkin aku cari-cari kamu slama ini ? aku masih sayang kamu dis " sambil meneteskan air mata.
Andis menjawab dan bertanya pada Bunga : "Tapi kamu kan sudah punya cowok, kamu sudah tunangan ? aku bingung harus gmn sekarang ."
Bunga langsung menjawab pertanyaan Andis dan bercerita panjang tentang cowok Bunga : " Iyah aku memang udah punya cowok, tapi aku belum tunangan sm sekali. "
Saat itu Andis berfikir jika ia tidak mungkin bisa berhubungan lagi dengan Bunga dan merelakan Bunga pada kekasihnya. Bunga pun bersedih untuk kedua kalinya tersakiti oleh Andis.
Selang beberapa hari Andis menghubungi bunga kembali dan berkata : " Maaf 'in aku nga, atas perkataan aku kemarin. Aku gx peduli kamu udah punya cowok atau tunangan sekalipun, kecuali kalau kamu sudah menikah dengan lelaki lain. Aku mau kita deket lagi kaya dulu. AKU SAYANG KAMU, aku gx mau kehilangan kamu lagi. Maaf dulu aku udah sia-sia in kamu."
Bunga merasa heran sekaligus terharu atas perkataan Andis itu. "Maksud kamu kita pacaran ? kamu kan gx nembak aku Dis.. !!"
Andis menjawab " Penting yah buat kamu, aku nembak kamu ? penting yah status pacaran buat kamu ? menurut aku, itu semua gx penting, yang penting aku sayang sama kamu, begitu juga sebaliknya , aku udah gx mau pacaran, aku mau serius nyari pendamping yang terbaik. Kamu mau kan nikah sama aku nanti setelah aku sukses dan bisa membahagiakan ortu aku ? kamu mau kan sabar nunggu aku ?"
Bunga merasa bingung atas perkataan Andis ," Aku takut kamu bohongi aku, aku takut kamu cuma ngasih harapan kosong buat aku" sambil menangis kebingungan.
"Aku gx akan bohongi kamu nga, aku minta kepercayaan dari kamu !" jawab Andis pada Bunga.
Bunga menjawab : " Baiklah kalau keinginan kamu seperti itu, aku percaya sama kamu, aku mau nunggu kamu, aku akan sabar hadapi sifat dan sikap kamu seperti apa pun itu, karna aku syang kamu dr dulu sampe sekarang."
Semenjak itu , Bunga dan Andis semakin dekat walaupun kedekatan mereka hanya disalurkan lewat sms atau telepon. Hari demi hari Bunga semakin menyayangi Andis cinta pertamanya di SMP. Bunga berharap jika cinta pertamanya akan menjadi cinta terakhir di hidupnya. Dalam artian Bunga mengharapkan Andis untuk jadi pendamping hidup.
Semoga sang pencipta mentakdirkan mereka untuk hidup bersama dengan cinta dan kasih sayang yg mereka punya sampai akhir hayat mereka. AMIN .
(Kata Mutiara : Nothing on earth could come between them.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar