PRAKTEK BUDIDAYA MELON
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Melon merupakan tanaman buah semusim
yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Buah melon banyak disukai karena
rasanya yang manis serta aroma yang khas. Buah yang masak dapat langsung dikonsumsi
segar atau diolah menjadi kue, puding, dan aneka hidangan lain. Saat ini
dikenal beberapa jenis melon dengan karakteristik yang beragam baik yang
hibrida maupun yang non hibrida. Untuk itu dalam praktek ini akan diamati
keragaman dari beberapa varietas melon baik yang hibrida maupun non hibrida.
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan.
Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur
hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit
tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan
menurun. Pernahkah anda memakan buah melon, mungkin setiap orang sudah pernah
merasakan rasanya buah melon.
Untuk mendukung pengembangan budidaya melon secara intensif dalam skala
agribisnis, diperlukan ketersediaan paket teknologi budidaya dan pasca panen
yang memadai juga berbentuk informasi kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun
sosial budaya dari komoditas ini.Budidaya melon dapat diarahkan pada upaya menunjang
peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor dan
peningkatan ekspor, perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani, peningkatan
kualitas lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Asal-usul Buah Melon
Salah satu buah yang cukup
dikenal oleh masyarakat adalah buah melon. Melon
merupakan salah satu jenis buah-buahan yang makin populer di dunia. Menurut
asal-usulnya, melon merupakan tanaman asli daerah Afrika.
Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan daerah asal tanaman melon
adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman ini antara lain kawasan Eropa,
kemudian meluas ke benua Amerika.
Di Eropa melon
diperkenalkan sejak awal tahun Masehi. Jenis melon yang pertama
kali ditanam (dikembangkan) adalah Cucumis melo var. Reticultus, yang diduga melon
tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini populer dengan
sebutan “Muskmelon“.
Di Amerika Serikat melon
mulai populer tahun 1540. Jenis melon yang berkembang di
kawasan ini adalah C. melo var. cantelupensis yang didatangkan dari Eropa.
Jenis melon ini populer disebut “Canteloupe atau Cantaloupe”.
Pada ahun 1871 dihasilkan melon tipe baru yaitu C. melo
inodorous yang kemudian disebut “Casaba-melon“.
Dalam perkembangan
selanjutnya, melon menyebar luas ke seluruh dunia. baik ditanam
di daerah beriklim sedang (sub tropis) maupun papan (tropis). Jenis melon
yang berkembang di berbagai negara semakin banyak ragamnya, baik bentuk buah,
warna kulit buah, warna daging buah. maupun aroma dan citarasanya. Akibat kemajuan
yang cukup pesat di bidang teknologi perbenihan, dewasa ini banyak dihasilkan
berbagai varietas melon hibrida. Beberapa negara yang menaruh
perhatian besar terhadap perakitan varietas melon hibrida
antara lain Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Thailand, Selandia Baru, Korea,
Spanyol, Jerman, dan Belanda.
Sebelum tahun 1980-an. tanaman
melon sudah dibudidayakan di daerah Bogor, Saat itu para petani
melon masih terbatas pada kalangan tertentu saja dan
konsumennya terkonsentrasi di kota-kota besar, Sebagai jenis buah pendatang
baru, melon yang dihadirkan pada periode tahun 1980 — 1990
dikategorikan “buah mewah” (eksklusif)
Daya tarik melon
mempunyai kharisma tersendiri di kalangan konsumen maupun produsen (petani).
Permintaan pasar (konsumen cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu,
karena makin digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Celah dan peluang
pasar ini dimanfaatkan oleh para petani dan pengusaha tani untuk membudidayakan
melon di berbagai wilayah atau daerah.
Mulai tahun 1990-an. melon
berkembang pesat di propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dewasa ini melon
sudah lebih memasyarakat di Indonesia, sehingga pembudidayaannya makin meluas
ke luar pula Jawa.
2. 2 Syarat
Tumbuh
Tanaman melon membutuhkan lokasi
yang mendapat sinar matahari penuh. Sekitar 10 sampai 12 jam per hari.
Sedangkan suhu udara ideal adalah 28 sampai 30 0 C per hari.
Namun kisaran suhu dan kelembaban wilayah tanam harus cukup longgar.
Yaitu 30 sampai 37 0 C untuk suhunya. Sedangkan kelembaban
antara 45 sampai 65 %. Ketinggian lokasi tanam paling ideal adalah 1. 000 m
dpl. dengan derajat keasaman 5,8 sampai 7,2. Tetapi yang paling ideal adalah
6,0 sampai 6,8. Bila keasaman lebih rendah dari angka ini, lahan tanam perlu
diberi kapur dolomit 1 sampai 2 ton per hektar.
2.3 Taksonomi
Secara taksonomi tanaman melon dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo
L.
2.4 Morfologi
1. Bentuk Tanaman
Tanaman
melon tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau sering kali dirambatkan pada
turus bambu. Tanaman melon dapat mencapai ketinggian lebih dari 2 meter.
2. Akar
Sistem
perakaran pada tanaman melon menyebar tetapi tidak dalam. Perkembangan akar ke
arah horizontal lebih cepat dari pada yang vertikal. Cabang akar dan
rambut-rambut akar menyebar ke segala arah sampai dengan kedalaman 15 – 30
cm.Umumnya tumbuh dekat dengan permukaan tanah.
3. Batang
Batang
tanaman melon berbentuk segilima dengan sudut-sudut yang sedikit membulat.
Pertumbuhan batang tida lurus. Batang lunak, berbulu, dan berwarna hijau muda.
Pada batang utama muncul cabang-cabang baru yang berkembang ke arah samping.
4. Daun
Daun
melon memiliki bentuk agak bulat, bersudut lima, dengan tepi daun bergerigi
(tidak rata) dan permukaan yang berbulu. Daun memiliki diameter 10 – 16 cm.
Susunan daun berselang-seling antara daun yang di bawah dengan daun yang tumbuh
di atasnya. Panjang tangkai daun berkisar antara 10 – 17 cm.
5. Bunga
Bunga
melon berbentuk lonceng, berwarna kuning cerah. Memiliki kelopak daun sebanyak
5 buah dan kebanyakan bersifat uniseksual monoesius, sehingga dalam
penyerbukannya memerlukan bantuan dari luar. Bunga-bunga ini muncul hampir pada
setiap ketiak tangkai daun. Dalam waktu beberapa hari, bunga-bunga tersebut
akan layu dan gugur, kecuali bunga betina yang telah dibuahi yang akan bertahan
dan berkembang hingga menjadi buah.
6. Buah
Buah
melon sangat beragam dalam hal ukuran, bentuk buah, rasa, dan aroma serta
kenampakan kulit luar buahnya. Hal ini sangat tergantung pada varietasnya.
Tanaman melon dapat dipanen buahnya pada umur 65 – 75 setelah pindah tanam,
tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuhnya. Melon yang ditanam di
dataran tinggi berumur lebih panjang dari pada yang ditanam di dataran rendah.
Adapun ciri utama buah siap panen adalah bila telah terjadi keretakan
menyerupai brntuk cincin pada pangkal tangkai buahnya dan mulai mengeluarkan
aroma harum.
7. Kandungan Gizi dan Manfaatnya
Sebagian
besar kandungan buah melon terdiri atas air yakni 14 %, sedangkan sisanya
terdiri atas karbohidrat, protein, vitamin, dan beberapa unsur yang lain.
Protein dan karbohidrat yang terkandung sangat penting bagi pembentukan sel
tubuh seperti pada otot, daging, kulit, dan tulang, serta regenerasi sel yaitu
mengganti sel-sel yang telah rusak dengan sel-sel yang baru. Karbohidrat juga berfungsi
sebagai sumber energi. Kandunga vitaminnya bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah
berbagai macam penyakit. Sementara mineralnya sangat bermanfaat bagi
pembentukan tulang, gigi, sel-sel darah merah. Serat yang terkandung dalam
daging buah melon juga membantu melancarkan pencernaan.
2.5 Hama dan Penyakit
Hama Tanaman Melon :
Jenis hama yang umum menyerang tanaman melon, berikut gejala serta cara
penanganannya adalah sebagai berikut :
a.
Kutu aphids (Aphis
gossypii Glover )
Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat
dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan
penanaman. Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang
dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.
Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat
cairan daun yang dihisap hama.
Pengendalian:
ü Gulma harus
selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama
ü Tanaman yang
terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion
400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter
ü Tanaman yang
telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).
b.
Thirps (Thirps
parvispinus Karny)
Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa
thirps berwarna kekuning-kuningan dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman.
Thirps berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan
keturunan meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.
Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan
bercaknya kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk
buah secara normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah
tertular virus yang dibawa hama thirps.
Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.
Penyakit Tanaman Melon :
Macam penyakit dalam budi daya melon, gejala serta bagaimana cara
pengendaliannya antara lain :
a.
Layu bakteri
Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan
dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).
Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengerutan pada daun, warna daun
menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu,
meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan.
Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih
kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.
Pengendalian:
ü Sebelum
ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m2
ü Benih di rendam
dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau
Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter
ü Penyemprotan
bakterisida ini pada umur 20 HST.
b.
Penyakit busuk pangkal
batang (gummy stem bligt)
Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak
kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan
mati; daun tanaman yang terserang akan mengering apabila diremas seperti
kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.
Pengendalian:
ü Penggunaan
mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka
di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan
ü Daun-daun
tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500
SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter
ü Pangkal batang
yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph)
dengan konsentrasi 5 m/liter.
Gulma :
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara,
tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih
kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.
2.6 Manfaat Buah Melon
Buah melon (melon fruit) saat
ini cukup populer di masyarakat. Buah tersebut sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Melon fruit yang
murah meriah ini mengandung banyak khasiat yang luar biasa sebagai pencegah
penyakit. Sekitar 95% daging buah melon mengandung air, sehingga bisa memberi
rasa dingin dan efek yang menyejukkan. Karena mempunyai sifat menyegarkan, buah
melon dapat meredakan rasa panas dalam perut.
Buah melon banyak
mengandung Vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor.
Kandungan mineral pada fruit melon
bahkan mampu menghilangkan keasaman tubuh dan mempunyai sifat menyembuhkan
sembelit. Keasaman tubuh perlu dihilangkan karena akan menggangu pencernaan,
khususnya pada organ lambung.
Kandungan nutrisi buah melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung.
Kandungan nutrisi buah melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung.
Sementara itu, kandungan karotenoid fruit melon
yang tinggi dapat mencegah kanker dan menurunkan resiko serangan kanker
paru-paru karena merupakan senyawa utama penyerang penyakit kanker. Buah melon
mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit
ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Akan lebih baik lagi kalau fresh melon. Jika
dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam
urat. Jadi ada baiknya Anda mengkonsumsi buah melon sehari sekali secara rutin
pada pagi hari. Tentunya berusaha mendapatkan fresh melon agar
maksimal.
2.7 Tujuan Praktikum
ü Untuk
mengetahui keragaman dari beberapa varietas melon hibrida dan non hibrida.
ü Untuk
mengetahui tahapan-tahapan dalam praktek budidaya melon.
ü Untuk
memperluas pengetahuan dan wawasan berfikir dalam menerapkan ilmu yang
dipelajari.
BAB III
ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum budidaya tanaman melon dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas
Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Pada tanggal 04 Oktober 2012.
3.2 Alat
dan Prosedur Praktikum
1. Alat dan Bahan :
Alat
: Pot palstik ukuran besar (isi 10 kg tanah), Sekop, Kertas label, Timbangan, Penggaris,
Jangka sorong.
Bahan : Benih melon, Pupuk kandang, NPK majemuk Mutiara, Urea, SP 36, KCL,
Furadan 3G.
Jenis Melon yang digunakan :
Hibrida : Glamour dan
Emerald Jewel
Non – Hibrida : Honey Dew
2. Prosedur (cara kerja)
a. Pembibitan / Persemaian
ü Rendam benih selama 12 jam dalam larutan
BenprimA, pilih benih yang tenggelam, tiriskan kemudian rendam dalam fungisida.
ü Siapkan polibag ukuran kecil (6 cm x 10 cm)
atau (7 cm x 10 cm)
ü Isi polibag dengan media semai dengan tanah
dan kompos dengan perbandingan 1:1
ü Tanam benih melon dengan hati-hati dengan
posisi bagian yang runcing di bawah.
ü Rawat dan amati sampai dengan pindah tanam
kurang lebih 3 minggu
b. Persiapan Media Tanam
Persiapan media tanam dilakukan 1
minggu sebelum pindah tanam sebagai berikut:
ü Media yang akan disediakan merupakan campuran
tanah , kompos, sekam dengan perbandingan 2:2:1 (Jika akan memberikan perlakuan
lain, di catat pada log book yang telah disediakan)
ü Tambahkan 10 gram NPK Mutiara untuk setiap
pot
ü Tambahkan 2,5 gram Furadan 3 G untuk setiap
pot
ü Aduk dan campur hingga merata.
c. Pindah Tanam
ü Setelah bibit melon berumur 3 minggu, lakukan
pindah tanam ke dalam pot yang telah disiapkan (lakukan pindah tanam dengan
hati-hati, jangan sampai merusak akar tanaman)
ü Pilih 2 bibit yang sehat dan tanam dalam 1
pot dengan jarak + 5 cm
ü Setelah itu lalu di siram dan dilakukan
penyemprotan meotrin 2 ml.
d. Pemeliharaan
ü Penyiraman : Lakukan penyiraman sesuai
kebutuhan tanaman (idealnya 2 kali sehari).
ü Pelilitan batang utama : Pelilitan dilakukan
agar tanaman dapat merambat tegak ke atas dan mendapatkan sinar matahari yang
cukup, memudahkan melakukan perawatan.
ü Pewiwilan : Merupakan pemangkasan sulur,
tunas atau cabang yang merugikan yang tumbuh pada ketiak daun. Pewiwilan
dilakukan mulai ruas daun pertama sampai ruas daun ke 11 dan diatas ruas ke 15.
ü Penyerbukan bunga : Tanaman melon mulai
berbunga setelah umur 3 minggu setelah pindah tanam. Lakukan penyerbukan dengan
cara menempelkan benang sari ke kepala putik. Hanya dilakukan pada bunga yang
berada pada ruas ke 11 sampai ke 15. Waktu penyerbukan ideal adalah pagi hari
sebelum jam 10.00. Jika penyerbukan berhasil, maka setelah 1 minggu bakal buah
akan membesar dan mahkota bunga akan mengering.
ü Toping : Toping atau pemangkasan pucuk atas
bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan tanaman secara vertikal yaitu saat
tanaman berumur 6-7 minggu setelah pindah tanam. Toping dilakukan setelah
tanaman mencapai tinggi + 2 meter atau menyisakan 30 – 35 daun.
ü Pemupukan : Pemupukan dilakukan dengan
interval 10 hst. Jumlah pupuk tergantung pada perlakuan masing-masing kelompok.
Sebagai acuan, dibawah ini disajikan 2 macam dosis pemupukan. Jika kelompok
mempunyai perlakuan lain, di catat dalam log book.
Acuan Pemupukan :
Tabel 1. Acuan Pemupukan 1.
Waktu
pemupukan
|
Jenis
Pupuk
|
Jumlah
(gr/pot)
|
Keterangan
|
14
HST
|
NPK
16:16:16
|
10
gr/pot
|
|
24
HST
|
NPK
16:16:16
|
10
gr/pot
|
|
34
HST
|
NPK
16:16:16
|
10
gr/pot
|
|
44
HST
|
NPK
16:16:16
|
10
gr/pot
|
|
54
HST
|
KNO3
|
1
gr/1, 11/pot
|
|
Tabel 2. Acuan Pemupukan
2.
Waktu Pemupukan
|
Urea (gr/pot)
|
SP36 (gr/pot)
|
KCL (gr/pot)
|
Keterangan
|
1 – 10 HST
|
12
|
12
|
10
|
|
2 – 20 HST
|
12
|
12
|
10
|
|
3 – 30 HST
|
12
|
8
|
12
|
|
4 – 40 HST
|
12
|
8
|
20
|
|
|
48
|
40
|
52
|
|
e. Pengamatan
ü Untuk pengamatan, pencatatan suhu dan
kelembaban ruangan dilakukan setiap hari.
ü Pengamatan utama dilakukan setiap minggu
terhadap komponen pertumbuhan yaitu : Jumlah daun dan diameter batang.
ü Pengamatan terhadap komponen pertumbuhan
dilakukan sampai dengan 2 minggu sebelum UAS.
ü Sedangkan pengamatan terhadap komponen hasil
yaitu : Jumlah buah, berat buah, panjang buah dilakukan pada saat panen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari hasil praktikum budidaya melon ini, pengamatan hanya bisa
dilakukan sampai tanaman melon berumur 6 minggu, dikarenakan tanaman melon
terserang hama dan penyakit. Diantaranya :
a.
Hama
Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Dapat dilihat dari gejalanya, yaitu daun tanaman menggulung dan pucuk
tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap hama.
b.
Thirps (Thirps parvispinus
Karny)
Gejalanya yaitu daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan
bercaknya kekuningan, tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk
buah secara normal. Gejala ini pun harus diwaspadai karena telah tertular virus
yang dibawa hama thirps.
c.
Penyakit Layu Bakteri
Dapat dilihat dari gejala yang timbul, yaitu daun dan cabang layu dan
terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya
mati, daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian
tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang
akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti
benang.
Setelah kami tahu bahwa
tanaman melon kami terkena hama dan penyakit, kami lakukan pengendalian pada
tanggal 02 November 2012, yaitu cabang yang terserang penyakit thirps langsung
dipotong. Setelah satu minggu kemudian (06 November 2012), dilakukan
penyulaman, sedangkan tanaman terdahulu dicabut. Tanggal 08 November 2012 dilakukan
pemupukan dengan menggunakan N, P, K dengan dosis 10 gram, Furadan 5 gram.
Tetapi tanaman melon yang kami tanam tidak menunjukkan perkembangan yang baik,
sebaliknya malah terserang ham dan penyakit yang sama. Oleh karena itu, sejak
tanggal 15 November 2012 kami memutuskan untuk mencabut tanaman melon dari
media tanam dan mengakhiri pengamatan yang kami lakukan.
4.2 Pembahasan
Kesuburan tanaman ditentukan
oleh beberapa faktor, diantaranya kesuburan tanah, iklim, bibit unggul, serta
hama dan penyakit. Walaupun faktor-faktor untuk kesuburan tanah dipenuhi, tentu
saja tanaman tidak akan subur dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan jika
hama dan penyakit masih merajalela.
Hama ialah binatang perusak tanaman yang dibudidayakan,
misalnya padi, gandum, kentang, mangga, melon dsb. Sedangkan penyakit ialah
penyebab tanaman menjadi sakit, misalnya bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau
kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara, serta terlalu panas atau
terlalu dingin. Sementara itu, sakit ialah kondisi menyimpang dari keadaan
normal, misalnya tanaman melon mula-mula kelihatan segar pada waktu pagi,
tiba-tiba menjadi layu.
Hama dan penyakit merupakan
organisme parasit. Yang dimaksud dengan parasit ialah tanaman atau binatang
yang hidup menumpang pada bagian luar atau di dalam tubuh tanaman atau
binatang. Parasit memperoleh sebagian zat makanan atau seluruhnya dari tubuh yang
ditempati tanpa memberi imbalan sedikit pun. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa parasit ialah semua kehidupan yang hidupnya tergantung dari kehidupan
yang lainnya.
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan.
Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur
hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit
tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka produktifitas akan menurun.
Faktor-faktor tersebut
memang sangat penting dan harus selalu diperhatikan, seperti pada praktikum
budidaya melon yang kami lakukan bahwa faktor hama dan penyakitlah yang paling
mempengaruhi hasil produktifitas.
BAB V
KESIMPULAN
5. 1
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
membudidayakan tanaman melon tidak semudah yang diperkirakan sebelumnya. Hal
ini dikarenakan oleh faktor media tanam, unsur hara, iklim, cuaca serta faktor
hama dan penyakit yang membandel tidak henti-hentinya menyerang tanaman melon
yang kami tanam.
5.2
Saran
Dari pembahasan dan
kesimpulan kami dapat menyarankan, dalam membudidayakan buah melon hal pertama
yang harus diperhatikan yaitu memilih benih melon yang bermutu tinggi,
bersertifikat (berlabel). Selain itu pengamatan harus dilakukan sesering
mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar