Kamis, 10 Januari 2013

Laporan Praktikum Melon



PRAKTEK BUDIDAYA MELON


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Melon merupakan tanaman buah semusim yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Buah melon banyak disukai karena rasanya yang manis serta aroma yang khas. Buah yang masak dapat langsung dikonsumsi segar atau diolah menjadi kue, puding, dan aneka hidangan lain. Saat ini dikenal beberapa jenis melon dengan karakteristik yang beragam baik yang hibrida maupun yang non hibrida. Untuk itu dalam praktek ini akan diamati keragaman dari beberapa varietas melon baik yang hibrida maupun non hibrida.
           
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. Pernahkah anda memakan buah melon, mungkin setiap orang sudah pernah merasakan rasanya buah melon.

Untuk mendukung pengembangan budidaya melon secara intensif dalam skala agribisnis, diperlukan ketersediaan paket teknologi budidaya dan pasca panen yang memadai juga berbentuk informasi kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun sosial budaya dari komoditas ini.Budidaya melon dapat diarahkan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor dan peningkatan ekspor, perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani, peningkatan kualitas lingkungan.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Asal-usul Buah Melon
Salah satu buah yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah buah melon. Melon merupakan salah satu jenis buah-buahan yang makin populer di dunia. Menurut asal-usulnya, melon merupakan tanaman asli daerah Afrika. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan daerah asal tanaman melon adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman ini antara lain kawasan Eropa, kemudian meluas ke benua Amerika.
Di Eropa melon diperkenalkan sejak awal tahun Masehi. Jenis melon yang pertama kali ditanam (dikembangkan) adalah Cucumis melo var. Reticultus, yang diduga melon tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini populer dengan sebutan “Muskmelon“.
Di Amerika Serikat melon mulai populer tahun 1540. Jenis melon yang berkembang di kawasan ini adalah C. melo var. cantelupensis yang didatangkan dari Eropa. Jenis melon ini populer disebut “Canteloupe atau Cantaloupe”. Pada ahun 1871 dihasilkan melon tipe baru yaitu C. melo inodorous yang kemudian disebut “Casaba-melon“.
Dalam perkembangan selanjutnya, melon menyebar luas ke seluruh dunia. baik ditanam di daerah beriklim sedang (sub tropis) maupun papan (tropis). Jenis melon yang berkembang di berbagai negara semakin banyak ragamnya, baik bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah. maupun aroma dan citarasanya. Akibat kemajuan yang cukup pesat di bidang teknologi perbenihan, dewasa ini banyak dihasilkan berbagai varietas melon hibrida. Beberapa negara yang menaruh perhatian besar terhadap perakitan varietas melon hibrida antara lain Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Thailand, Selandia Baru, Korea, Spanyol, Jerman, dan Belanda.
Sebelum tahun 1980-an. tanaman melon sudah dibudidayakan di daerah Bogor, Saat itu para petani melon masih terbatas pada kalangan tertentu saja dan konsumennya terkonsentrasi di kota-kota besar, Sebagai jenis buah pendatang baru, melon yang dihadirkan pada periode tahun 1980 — 1990 dikategorikan “buah mewah” (eksklusif)
Daya tarik melon mempunyai kharisma tersendiri di kalangan konsumen maupun produsen (petani). Permintaan pasar (konsumen cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, karena makin digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Celah dan peluang pasar ini dimanfaatkan oleh para petani dan pengusaha tani untuk membudidayakan melon di berbagai wilayah atau daerah.
Mulai tahun 1990-an. melon berkembang pesat di propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dewasa ini melon sudah lebih memasyarakat di Indonesia, sehingga pembudidayaannya makin meluas ke luar pula Jawa.





2. 2  Syarat Tumbuh

            Tanaman melon membutuhkan lokasi yang mendapat sinar matahari penuh.  Sekitar 10 sampai 12 jam per hari. Sedangkan suhu udara ideal adalah 28 sampai 30 0 C per hari.  Namun kisaran suhu dan kelembaban wilayah tanam harus cukup longgar. Yaitu  30 sampai 37 0 C untuk suhunya. Sedangkan kelembaban antara 45 sampai 65 %. Ketinggian lokasi tanam paling ideal adalah 1. 000 m dpl. dengan derajat keasaman 5,8 sampai 7,2. Tetapi yang paling ideal adalah 6,0 sampai 6,8. Bila keasaman lebih rendah dari angka ini, lahan tanam perlu diberi kapur dolomit 1 sampai 2 ton per hektar.

2.3  Taksonomi

            Secara taksonomi tanaman melon dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
            Divisio             :  Spermatophyta
            Sub-divisio      :  Angiospermae
            Kelas               :  Dicotyledonae
            Ordo                :  Cucurbitales
            Famili              :  Cucurbitaceae
            Genus              :  Cucumis
            Spesies            : Cucumis melo L.

2.4  Morfologi

1.      Bentuk Tanaman
Tanaman melon tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau sering kali dirambatkan pada turus bambu. Tanaman melon dapat mencapai ketinggian lebih dari 2 meter.
2.      Akar
Sistem perakaran pada tanaman melon menyebar tetapi tidak dalam. Perkembangan akar ke arah horizontal lebih cepat dari pada yang vertikal. Cabang akar dan rambut-rambut akar menyebar ke segala arah sampai dengan kedalaman 15 – 30 cm.Umumnya tumbuh dekat dengan permukaan tanah.
3.      Batang
Batang tanaman melon berbentuk segilima dengan sudut-sudut yang sedikit membulat. Pertumbuhan batang tida lurus. Batang lunak, berbulu, dan berwarna hijau muda. Pada batang utama muncul cabang-cabang baru yang berkembang ke arah samping.
4.      Daun
Daun melon memiliki bentuk agak bulat, bersudut lima, dengan tepi daun bergerigi (tidak rata) dan permukaan yang berbulu. Daun memiliki diameter 10 – 16 cm. Susunan daun berselang-seling antara daun yang di bawah dengan daun yang tumbuh di atasnya. Panjang tangkai daun berkisar antara 10 – 17 cm.
5.      Bunga
Bunga melon berbentuk lonceng, berwarna kuning cerah. Memiliki kelopak daun sebanyak 5 buah dan kebanyakan bersifat uniseksual monoesius, sehingga dalam penyerbukannya memerlukan bantuan dari luar. Bunga-bunga ini muncul hampir pada setiap ketiak tangkai daun. Dalam waktu beberapa hari, bunga-bunga tersebut akan layu dan gugur, kecuali bunga betina yang telah dibuahi yang akan bertahan dan berkembang hingga menjadi buah.


6.      Buah
Buah melon sangat beragam dalam hal ukuran, bentuk buah, rasa, dan aroma serta kenampakan kulit luar buahnya. Hal ini sangat tergantung pada varietasnya. Tanaman melon dapat dipanen buahnya pada umur 65 – 75 setelah pindah tanam, tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuhnya. Melon yang ditanam di dataran tinggi berumur lebih panjang dari pada yang ditanam di dataran rendah. Adapun ciri utama buah siap panen adalah bila telah terjadi keretakan menyerupai brntuk cincin pada pangkal tangkai buahnya dan mulai mengeluarkan aroma harum.
7.      Kandungan Gizi dan Manfaatnya
Sebagian besar kandungan buah melon terdiri atas air yakni 14 %, sedangkan sisanya terdiri atas karbohidrat, protein, vitamin, dan beberapa unsur yang lain. Protein dan karbohidrat yang terkandung sangat penting bagi pembentukan sel tubuh seperti pada otot, daging, kulit, dan tulang, serta regenerasi sel yaitu mengganti sel-sel yang telah rusak dengan sel-sel yang baru. Karbohidrat juga berfungsi sebagai sumber energi. Kandunga vitaminnya bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah berbagai macam penyakit. Sementara mineralnya sangat bermanfaat bagi pembentukan tulang, gigi, sel-sel darah merah. Serat yang terkandung dalam daging buah melon juga membantu melancarkan pencernaan.

2.5  Hama dan Penyakit

Hama Tanaman Melon :
Jenis hama yang umum menyerang tanaman melon, berikut gejala serta cara penanganannya adalah sebagai berikut :
a.       Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman. Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.
Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap hama.
Pengendalian:
ü  Gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama
ü  Tanaman yang terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter
ü  Tanaman yang telah terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).

b.      Thirps (Thirps parvispinus Karny)
Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa thirps berwarna kekuning-kuningan dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.
Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thirps.
Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.




Penyakit Tanaman Melon :
Macam penyakit dalam budi daya melon, gejala serta bagaimana cara pengendaliannya antara lain :
a.       Layu bakteri
Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).
Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.
Pengendalian:
ü  Sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m2
ü  Benih di rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter
ü  Penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST.

b.      Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)
Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman yang terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.
Pengendalian:
ü  Penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan
ü  Daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter
ü  Pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.

Gulma :
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.

2.6  Manfaat Buah Melon

Buah melon (melon fruit) saat ini cukup populer di masyarakat. Buah tersebut sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Melon fruit yang murah meriah ini mengandung banyak khasiat yang luar biasa sebagai pencegah penyakit. Sekitar 95% daging buah melon mengandung air, sehingga bisa memberi rasa dingin dan efek yang menyejukkan. Karena mempunyai sifat menyegarkan, buah melon dapat meredakan rasa panas dalam perut.
Buah melon banyak mengandung Vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor. Kandungan mineral pada fruit melon bahkan mampu menghilangkan keasaman tubuh dan mempunyai sifat menyembuhkan sembelit. Keasaman tubuh perlu dihilangkan karena akan menggangu pencernaan, khususnya pada organ lambung.
Kandungan nutrisi buah
melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung.
Sementara itu, kandungan karotenoid fruit melon yang tinggi dapat mencegah kanker dan menurunkan resiko serangan kanker paru-paru karena merupakan senyawa utama penyerang penyakit kanker. Buah melon mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Akan lebih baik lagi kalau fresh melon. Jika dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam urat. Jadi ada baiknya Anda mengkonsumsi buah melon sehari sekali secara rutin pada pagi hari. Tentunya berusaha mendapatkan fresh melon agar maksimal.

2.7  Tujuan Praktikum

ü  Untuk mengetahui keragaman dari beberapa varietas melon hibrida dan non hibrida.
ü  Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam praktek budidaya melon.
ü  Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan berfikir dalam menerapkan ilmu yang dipelajari.

































BAB III
ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM


3.1  Waktu dan Tempat

Praktikum budidaya tanaman melon dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Pada tanggal 04 Oktober 2012.

3.2  Alat dan Prosedur Praktikum

1.      Alat dan Bahan :
Alat : Pot palstik ukuran besar (isi 10 kg tanah), Sekop, Kertas label, Timbangan, Penggaris, Jangka sorong.

Bahan : Benih melon, Pupuk kandang, NPK majemuk Mutiara, Urea, SP 36, KCL, Furadan 3G.

Jenis Melon yang digunakan :
Hibrida            : Glamour dan Emerald Jewel
Non – Hibrida : Honey Dew

2.      Prosedur (cara kerja)
a.       Pembibitan / Persemaian
ü  Rendam benih selama 12 jam dalam larutan BenprimA, pilih benih yang tenggelam, tiriskan kemudian rendam dalam fungisida.
ü  Siapkan polibag ukuran kecil (6 cm x 10 cm) atau (7 cm x 10 cm)
ü  Isi polibag dengan media semai dengan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1
ü  Tanam benih melon dengan hati-hati dengan posisi bagian yang runcing di bawah.
ü  Rawat dan amati sampai dengan pindah tanam kurang lebih 3 minggu

b.      Persiapan Media Tanam
Persiapan media tanam dilakukan 1 minggu sebelum pindah tanam sebagai berikut:
ü  Media yang akan disediakan merupakan campuran tanah , kompos, sekam dengan perbandingan 2:2:1 (Jika akan memberikan perlakuan lain, di catat pada log book yang telah disediakan)
ü  Tambahkan 10 gram NPK Mutiara untuk setiap pot
ü  Tambahkan 2,5 gram Furadan 3 G untuk setiap pot
ü  Aduk dan campur hingga merata.

c.       Pindah Tanam
ü  Setelah bibit melon berumur 3 minggu, lakukan pindah tanam ke dalam pot yang telah disiapkan (lakukan pindah tanam dengan hati-hati, jangan sampai merusak akar tanaman)
ü  Pilih 2 bibit yang sehat dan tanam dalam 1 pot dengan jarak + 5 cm
ü  Setelah itu lalu di siram dan dilakukan penyemprotan meotrin 2 ml.

d.      Pemeliharaan
ü  Penyiraman : Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman (idealnya 2 kali sehari).
ü  Pelilitan batang utama : Pelilitan dilakukan agar tanaman dapat merambat tegak ke atas dan mendapatkan sinar matahari yang cukup, memudahkan melakukan perawatan.
ü  Pewiwilan : Merupakan pemangkasan sulur, tunas atau cabang yang merugikan yang tumbuh pada ketiak daun. Pewiwilan dilakukan mulai ruas daun pertama sampai ruas daun ke 11 dan diatas ruas ke 15.
ü  Penyerbukan bunga : Tanaman melon mulai berbunga setelah umur 3 minggu setelah pindah tanam. Lakukan penyerbukan dengan cara menempelkan benang sari ke kepala putik. Hanya dilakukan pada bunga yang berada pada ruas ke 11 sampai ke 15. Waktu penyerbukan ideal adalah pagi hari sebelum jam 10.00. Jika penyerbukan berhasil, maka setelah 1 minggu bakal buah akan membesar dan mahkota bunga akan mengering.
ü  Toping : Toping atau pemangkasan pucuk atas bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan tanaman secara vertikal yaitu saat tanaman berumur 6-7 minggu setelah pindah tanam. Toping dilakukan setelah tanaman mencapai tinggi + 2 meter atau menyisakan 30 – 35 daun.
ü  Pemupukan : Pemupukan dilakukan dengan interval 10 hst. Jumlah pupuk tergantung pada perlakuan masing-masing kelompok. Sebagai acuan, dibawah ini disajikan 2 macam dosis pemupukan. Jika kelompok mempunyai perlakuan lain, di catat dalam log book.

Acuan Pemupukan :
Tabel 1. Acuan Pemupukan 1.

Waktu pemupukan
Jenis Pupuk
Jumlah (gr/pot)
Keterangan
14 HST
NPK 16:16:16
10 gr/pot

24 HST
NPK 16:16:16
10 gr/pot

34 HST
NPK 16:16:16
10 gr/pot

44 HST
NPK 16:16:16
10 gr/pot

54 HST
KNO3
1 gr/1, 11/pot


                        Tabel 2. Acuan Pemupukan 2.
           
Waktu Pemupukan
Urea (gr/pot)
SP36 (gr/pot)
KCL (gr/pot)
Keterangan
1 – 10 HST
12
12
10

2 – 20 HST
12
12
10

3 – 30 HST
12
8
12

4 – 40 HST
12
8
20


48
40
52


e.       Pengamatan
ü  Untuk pengamatan, pencatatan suhu dan kelembaban ruangan dilakukan setiap hari.
ü  Pengamatan utama dilakukan setiap minggu terhadap komponen pertumbuhan yaitu : Jumlah daun dan diameter batang.
ü  Pengamatan terhadap komponen pertumbuhan dilakukan sampai dengan 2 minggu sebelum UAS.
ü  Sedangkan pengamatan terhadap komponen hasil yaitu : Jumlah buah, berat buah, panjang buah dilakukan pada saat panen.









































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1  Hasil

Dari hasil praktikum budidaya melon ini, pengamatan hanya bisa dilakukan sampai tanaman melon berumur 6 minggu, dikarenakan tanaman melon terserang hama dan penyakit. Diantaranya :
a.       Hama Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Dapat dilihat dari gejalanya, yaitu daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang dihisap hama.
b.      Thirps (Thirps parvispinus Karny)
Gejalanya yaitu daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya kekuningan, tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini pun harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thirps.
c.       Penyakit Layu Bakteri
Dapat dilihat dari gejala yang timbul, yaitu daun dan cabang layu dan terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati, daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.

            Setelah kami tahu bahwa tanaman melon kami terkena hama dan penyakit, kami lakukan pengendalian pada tanggal 02 November 2012, yaitu cabang yang terserang penyakit thirps langsung dipotong. Setelah satu minggu kemudian (06 November 2012), dilakukan penyulaman, sedangkan tanaman terdahulu dicabut. Tanggal 08 November 2012 dilakukan pemupukan dengan menggunakan N, P, K dengan dosis 10 gram, Furadan 5 gram. Tetapi tanaman melon yang kami tanam tidak menunjukkan perkembangan yang baik, sebaliknya malah terserang ham dan penyakit yang sama. Oleh karena itu, sejak tanggal 15 November 2012 kami memutuskan untuk mencabut tanaman melon dari media tanam dan mengakhiri pengamatan yang kami lakukan.


4.2  Pembahasan

Kesuburan tanaman ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya kesuburan tanah, iklim, bibit unggul, serta hama dan penyakit. Walaupun faktor-faktor untuk kesuburan tanah dipenuhi, tentu saja tanaman tidak akan subur dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan jika hama dan penyakit masih merajalela.
Hama ialah binatang perusak tanaman yang dibudidayakan, misalnya padi, gandum, kentang, mangga, melon dsb. Sedangkan penyakit ialah penyebab tanaman menjadi sakit, misalnya bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara, serta terlalu panas atau terlalu dingin. Sementara itu, sakit ialah kondisi menyimpang dari keadaan normal, misalnya tanaman melon mula-mula kelihatan segar pada waktu pagi, tiba-tiba menjadi layu.

Hama dan penyakit merupakan organisme parasit. Yang dimaksud dengan parasit ialah tanaman atau binatang yang hidup menumpang pada bagian luar atau di dalam tubuh tanaman atau binatang. Parasit memperoleh sebagian zat makanan atau seluruhnya dari tubuh yang ditempati tanpa memberi imbalan sedikit pun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa parasit ialah semua kehidupan yang hidupnya tergantung dari kehidupan yang lainnya.

Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka produktifitas  akan menurun.

            Faktor-faktor tersebut memang sangat penting dan harus selalu diperhatikan, seperti pada praktikum budidaya melon yang kami lakukan bahwa faktor hama dan penyakitlah yang paling mempengaruhi hasil produktifitas.







































BAB V
KESIMPULAN

5. 1  Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa membudidayakan tanaman melon tidak semudah yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan oleh faktor media tanam, unsur hara, iklim, cuaca serta faktor hama dan penyakit yang membandel tidak henti-hentinya menyerang tanaman melon yang kami tanam.


5.2  Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan kami dapat menyarankan, dalam membudidayakan buah melon hal pertama yang harus diperhatikan yaitu memilih benih melon yang bermutu tinggi, bersertifikat (berlabel). Selain itu pengamatan harus dilakukan sesering mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar