BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses
Biokimia memegang peranan sangat penting dalam proses kehidupan. Proses
pengolahan pangan, dan dibidang kedokteran. Oleh karena itu untuk memperdalam
pengertian ilmu biokimia, maka mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti perkuliahan
dan praktikum bidang biokimia.
Praktikum biokimia sangat penting bagi
mahasiswa untuk melihat sendiri secara realistis proses biokimiawi dengan
menggunakan peralatan laboratorium. Selain itu praktikum merupakan pelatihan
bagi mahasiswa untuk membuat suatu larutan, mengukur kadar atau senyawa dan
mengenal beberapa peralatan laboratorium. Sehubungan dengan keterbatasan dana
dan waktu yang tersedia, maka praktikum dilaksanakan secara sederhana dengan
beberapa acara praktikum.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengenalan Biokimia
Biokimia mendeskripsikan stuktur,
organisasi, dan fungsi dalam molekulmakhluk hidup. Misalnya bagaimana stuktur
kimia dari sebuah komponen makhluk hidup, bagaimana mahluk hidup menghasilkan
energi untuk melangsungkan hidup, perubahan kimia yang menyertai reproduksi,
penuaan, dan kematian dari selorganisme. Serta bagaimana reaksi kimia
dikendalikan oleh sel hidup Biokimia dapat di bagi menjadi tiga prinsip yaitu:
1.
Stuktur
kimia dari komponen mahluk hidup dan hubungan antarastruktur kimia dengan
fungsi biologis.
2.
Mempelajari
metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalammahluk hidup
3.
Proses
kimia dan substansi yang menyimpan dan mengirimkan informasi biologis, serta
molekul genetis (sifat keturunan) Friedrich Wohler menyakini bahwa mahlik hidup
di susun oleh substansi yang secarakualitatif berbeda dengan benda mati, namun
tidak dapat diketahui dengan hukum-hukum kimia dan fisika pada waktu itu.
Kemudian ia menemukan bahwa suatu senyawa
organik dapat disintesis dari senyawa anorganik. Wohler mensintesis urea dengan menggunakan
ammonium sianat. Bermula dari sebuah penemuan tentang gen yang merupakan sebuah
unit informasi tentang hereditas, yaitu pada pertengahan abad-19 oleh Gregore
Mendel,diketahui bahwa gen terdapat dalam kromosom. Meskipun sampai pertengahan
abadke-20 tidak seorangpun yang dapat mengisolasi sebuah gen atau menemukan
stuktur kimianya. Kromosom disusun oleh asam nukleat. Asam nukleat baru
diisolasi pada tahun 1869 oleh Friedriek Mieschn, tetapi struktur kimianya
masih sangat sulit dimengerti. Banyak ilmuan percaya bahwa protein dengan
struktur komplekslah yang membawa informasi genetik, namun pernyataan tersebut
salah. Dengan percobaan pada tahun 1940 sampai 1960 ditemukan bahwa deoxy ribonucleic
acid (DNA) adalahyang membawa informasi genetik.
Saat ini ada dua
tekhnik penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian biokimia yaitu
mikroskop elektron, yang dapat membaca stuktur sel secara detail, dandifraksi
sinar-X yang dapat memberikan gambaran struktur tiga dimensi dari molekul
biologis yang besar. Biokimia menjelaskan secara luas hal-hal yang dipelajari
dari kima organik, menjelaskan bagian-bagian dari biomolekul. Dalam dunia
kedokteran, yang semakinmenambahkan pemahaman kita tentang suatu keadaan
penyakit dari segi molekular;nutrisi, yang metabolismenya dijelaskan dalam
persyaratan makanan untuk memelihara kesehatan; mikrobiologi, yang ditunjukan
dengan organisme sel tuggaldan virus untuk menjelaskan langkah metabolisme dan
pengaturan mekanisme nya;dari fisiologi, proses hidup pada sebuah sel dan level
jaringan. Dengan demikian,terbuka pintu-pintu untuk pemeriksaan molekular dari
sel biologi yang menjelaskansebuah divisi biokimia tentang kerja dalam sebuah
sel dan genetik, serta menjelaskan mekanisme-mekanisme yang dapat memberikan
keterangan tentang sel atau organisme berdasrkan suatu ciri biokimia.
Biokimia sebagai
sebuah ilmu pengetahuan kimia untuk mengerti dampak kimia dalam biologis
makhluk hidup, kita harus mengerti elemen kimia dari mahluk hidup dan stuktur
lengkap dari ratusan bahan biologis, fungsinya, dan peranannya dalam reaksi
metabolisme. Kita harus mengerti stokiometri dan mekanisme dari banyak reaksi
termasuk yang melibatkan banyak molekul (biopolimer) dari yang rendah hingga
tinggi dan interaksinya dengan molekul lain serta peranannya dalam proses
kehidupan. Seluruh bentuk kehidupan,dari yang paling sederhana dan terkecil
hingga yang terbesar dan paling kompleksdisusun dari elemen kimia yang sama jika
dikembalikan pada tipe molekulnya.
Tujuan
mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari penomena
biologis. Pertama-tama kita mempelajari pandangan dasar tentang biokimia
termasuk informasi dasar tentang metodologi yang digunakan. Kedua,mempelajari
tentang struktur, fungsi, dan informasi dari melekul biologis yang penting.
Ketiga, kita akan fokus mempelajari tentang salah satu senyawa yangterpenting
yaitu semua senyawa yang terdapat dalamlapisan biosfer, senyawa yang paling melimpah
adalah air karena 70 sampai 90% berat dari sel adalah air.
Sel dan
Organisme sebagai satu kesatuan biokimia : Salah satu kontribusi terpenting
biokimia untuk kehidupan adalah kita dapat mengerti bagaimana proses kimia
dapat menghasilkan suatu perintah. Proses yang paling membedakan organisme
dengan benda lainnya adalah reproduksi. kontras dengan kebanyakan sel, virus
dan yang lainnya bahkan organisme nonseluler yang sedikit kompleks seperti
parasit atau simbiotik, mereka dapat bertahan pada sel induk denganmembelah
diri. Untuk semua Organisme, bersel maupun tidak, sel merupakan pusatkegiatan
dan sell merupakan kesatuan dasar untuk bereproduksi. Biokimia menggambarkan
sell sebagai sesuatu yang sangat kompleks dan merupakanmesin yang sangat halus.
Mesin ini meiliki kemampuan yang lebih jika dibandingkandengan mesin buatan
tangan manusia.
2.2
Perkembangan Biokimia
Sejalan dengan
Perkembangan biokimia, para ahli biologi sel ikut memberikan sumbangannya dalam
bidang struktur .sel. Diawali oleh Robert Hooke pada Abad xvn yang telah
melakukan observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan atas teknik
observasidengan menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan pemahaman atas
struktur yang kompleks. Pengembangan mikroskop elektron pada pertengahan Abad
XX telahmengakibatkan pemahaman yailg lebih rinci atas struktur sel, terutama organel-organel
yang terdapat dalam sel seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain serta
fungsi organel-organel tersebut dalam proses biokimia yang berlangsung dalam
sel. Hal ini sangat menunjang perkembangan biokimia, baik pemahaman atas
struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifIkasi reaksi metabolik dalam
sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia dalam kehidupan yang belum
dapat dijelaskan.
Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dati karya Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorang pun yang dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya.
Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dati protein dan asam aukleat. Struktur kimia dati protein dan asam-nukleat belum diketahui meskipun pada. tahun 1869 asam nukleat telah dijsolasi Friedrich Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokiinia berpendapat bahwa hanya protein dengan sruktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana dalam sel.
Barn pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang sangat penting telah terjadi pada tahun 1953, ketika James Watson dan Francis Crick menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan pula bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses “Yang teIjadi dalam -sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi. kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan ma-junya pengetahlian. tentang .struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang meropakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Disamping itu kemajuan atau perkembangan metodeanalisis kromatogrcw, penemuan hasil antara dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, peilemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuartemer protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting da1am perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang dalam biokimia serta penerapannya.
Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen, yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dati karya Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga pertengahan Abad XX, belum ada seorang pun yang dapat mengisolasi gen serta mengetahui struktur kimianya.
Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dati protein dan asam aukleat. Struktur kimia dati protein dan asam-nukleat belum diketahui meskipun pada. tahun 1869 asam nukleat telah dijsolasi Friedrich Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokiinia berpendapat bahwa hanya protein dengan sruktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika, sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana dalam sel.
Barn pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang sangat penting telah terjadi pada tahun 1953, ketika James Watson dan Francis Crick menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan pula bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses “Yang teIjadi dalam -sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi. kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan ma-junya pengetahlian. tentang .struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang meropakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Disamping itu kemajuan atau perkembangan metodeanalisis kromatogrcw, penemuan hasil antara dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, peilemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuartemer protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting da1am perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang dalam biokimia serta penerapannya.
2.3
Manfaat Biokimia
1. Dalam
bidang pertanian & kedokteran
Pada dasarya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian, Peng-gunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida
bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme ter-tentu. Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme ketja pestisida
tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat
dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi
biokimia juga merupakan komponeri penting dalam pengetahuan tentang lingkungan
hidup. Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat
diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika.
Rekayasa genetika pada waktu ini telah dilaksanakan dan memberikan hasil yang menggembirakn
ilmu
biokimia mempunyai posisi yang kuat dalam bidang kesehataandan pertanian yaitu
o
Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan
o
Dapat memahami kesehatan dan memilihara kesehatan
o
Memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit
secara efektif
2. Dalam masalah gizi
Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting
yang telah jadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses yang
terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan
mampu menghindari
hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan
dapat mengajur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari
makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari dampak
dari suatu lingkungan yang tercemar oleh, limbah yang membahayakan kesehatan.
3. Pemecahan
masalah kekurangan gizi
biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah
gizi, penyakit-penyakit
akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak, Adapun salah satu penyebab dari
kekurangan gizi adalah asupan makanan, infeksi penyakit. Seperti halnya yang
telah di jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi
dalam tubuh kita, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan kita akan dapat mengajur makanan yang akan
kita makan sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Serta kita
mampu menghindari dampak darisuatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang
membahayakan kesehatan.
4. Berperan dalam
parmologi obat
Biokimia juga dapat menjelaskan hal~hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar
terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik
tertentu,
misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentuk-an
polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena
tak dapat membentuk dinding sel.
BAB
III ALAT DAN BAHAN
3.1
Pengujian Lipida dan Asam Lemak
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
1.
Gelas
beker 1. Bahan yang mengandung lemak
2.
Gelas
ukur 2. Larutan NaOH 40%
3.
Kompor 3. Alkohol 70%
4.
Penjepit
3.2 Pengukuran Kadar Gula dengan Refraktometer
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
1.
Refraktometer 1. Glukosa atau Sukrosa
2.
Gelas
piala 2. Akuades
3.
Labu
ukur
4.
Gelas
ukur
5.
Pipet
3.3 Pengukuran Berat Jenis Larutan dengan Hygrometer
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
1.
Hygrometer 1. Garam atau Gula
2.
Gelas
piala 2. Akuades
3.
Gelas
ukur
4.
Labu
ukur
5.
Pipet
3.4 Pengujian Karbohidrat dengan Iodine
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
1.
Gelas
ukur 1.
Larutan sampel karbohidrat A & B
2.
Tabung
reaksi 2. Larutan pereaksi KI 10% yang
3.
Pipet
tetes ditambah iod secukupnya untuk
mewarnai larutan menjadi kuning pekat.
BAB
IV METODE dan WAKTU PRAKTIKUM
4.1
Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum
biokimia dilaksanakan di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)
pada tanggal 22 Januari 2012, pukul 11.00 wib s/d selesai.
4.2
Prosedur Pengujian Lipida dan Asam Lemak
1.
Siapkan
1 ml minyak (atau 0,5 margarine) dan masukkan ke dalam gelas beker.
2.
Tambahkan
5 ml larutan NaOH 40% dan 5 ml alkohol.
3.
Didihkan
selama 15 menit atau hingga terbentuk padatan berwarna putih (sabun).
4.3
Prosedur Pengukuran Kadar Gula dengan Refraktometer
1.
Timbang
sampel (glukosa atau sukrosa) sebanyak 10 g dan larutkan dalam akuades,
kemudian volumenya dijadikan 100 ml.
2.
Buat
tiga larutan dengan konsentrasi yang berbeda, dengan cara pengenceran larutan
induk, yaitu :
a.
Pengenceran
2 kali
b.
Pengenceran
5 kali
c.
Pengenceran
10 kali
3.
Amati
kadar gula ketiga larutan tersebut diatas dengan refraktometer
4.4
Prosedur Pengukuran Berat Jenis Larutan dengan Hygrometer
1.
Buat
larutan garam atau gula pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan akuades tanpa
garam/gula. Volume larutan yang diperlukan masing-masing sebanyak satu liter.
2.
Setiap
larutan dimasukkan gelas ukur 500 ml untuk mengukur berat jenisnya.
3.
Larutan
diukur suhunya untuk menentukan faktor koreksi pembacaan hygrometer.
4.
Masukkan
hygrometer ke dalam gelas ukur dan skala pada hygrometer di baca yang menunjukkan
berat jenis larutan.
4.5 Prosedur Pengujian Karbohidrat dengan Iodine
1.
Tuangkan
kedalam tabung reaksi I 2 ml larutan sampel karbohidrat A dan tabung II 2 ml larutan sampel karbohidrat B. Tetesi
masing-masing tabung reaksi dengan 1 tetes larutan pereaksi.
2.
Lihat
perubahan warna yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi. Untuk
karbohidrat yang rantai karbonnya tidak bercabang (amilosa), maka memberikan
warna biru, sedangkan yang bercabang (amilopektin) akan memberikan warna hitam
kemerahan.
BAB
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Pengujian Lipida dan Asam Lemak
Pengujian
|
Perubahan
Warna
|
Gambar
|
Minyak 1 ml ditambahkan NaOH 5 ml
|
Putih
|
|
Selanjtnya
ditambahkan Alkohol 5 ml
|
Putih keruh
|
|
Dan
dipanaskan 15 menit ,
Pada
menit k-2 larutan berbuih
|
Putih
keruh dan berbuih
|
|
Pada menit k-4,5 larutan menggumpal
|
Putih
sabun
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar